Ritual Pawang Hujan, Susah Masuk Akal, Begini Tanggapan Pakar Modifikasi Cuaca BRIN
Ritual Pawang Hujan, Susah Masuk Akal, Begini Tanggapan Pakar Modifikasi Cuaca BRIN, Keberadaan pawang hujan di Indonesia kembali muncul setelah aksi viral Rara Istiani Wulandari yang mengaku berhasil menghentikan hujan di ajang MotoGP di Mandalika Maret lalu.
Tak memungkiri faktanya, masih banyak orang yang percaya dengan khasiat ritual penggerak awan ini. Maka tak heran jika mulai dari hajatan pernikahan, pembangunan proyek, hingga acara pemerintahan masih membutuhkan bantuan pihak pawang agar acara berjalan sesuai rencana.
Tak lama setelah penangan hujan menjadi bahan perbincangan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika membantah tudingan berhentinya hujan karena lantunan doa dan ritual. Penyebab utamanya adalah durasi hujan yang lama dan pergerakan angin siklon yang mulai menjauh dari Pulau Lombok.
Tanggapan Pakar Modifikasi Cuaca BRIN
Sambil menunjukkan arah pergerakan awan dan siklon dari waktu ke waktu, Budi Harsoyo, Koordinator Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN menjelaskan lebih detail bagaimana proses fisik seharusnya bekerja dalam mengubah pola hujan.
Kita bicara tentang Mbak Rara yang sedang viral saat ini. Katanya bisa menggeser awan secara logika itu tidak masuk akal.
Kita tidak bisa melihat apakah awan itu benar-benar bergeser atau tidak,” kata Budi dalam pandangannya. program.
“Tapi kalau kita lihat misalnya dukun di Amerika, saya tidak tahu istilahnya apa. Orang India mengundang hujan dengan membakar jerami. Sebenarnya itu yang kita adopsi sebagai teknologi flare, karena jerami menambahkan partikel aerosol di udara, jika masih ada.” Masuk akal, kalau Mbak Rara kemarin bagaimana es batunya di taruh di situ kemudian bisa menghasilkan hujan,” lanjut Budi.
Menanggapi sorotan publik yang melihat Rara sebagai pemeran utama dalam menghentikan hujan di lintasan, Budi Harsoyo tidak terlalu ambil pusing. Baginya, upaya timnya bekerjasama dengan TNI dan pihak lain untuk mendukung kelancaran event internasional tersebut.
Dari sudut pandang ilmiah, apa yang dilakukan Rara tidak masuk akal. Tapi kata Budi, boleh saja kalau orang mau percaya.
“Hehehe ditanya seperti itu, saya kembali ke keyakinan masing-masing. Saya tidak memungkiri bahwa ada orang yang memiliki kemampuan seperti itu. Namun, secara logika sulit untuk masuk akal dan kami mencoba untuk menyeimbangkannya dari perspektif pengetahuan. Jika kita lakukan itu, ada dasar ilmiahnya, buktinya juga ada,” pungkas Budi sambil tersenyum.
Ritual Pawang Hujan, Susah Masuk Akal, Begini Tanggapan Pakar Modifikasi Cuaca BRIN