Model Sunat Jengger Ayam Bisa Dongkrak Kepuasan Seks, Apakah Benar?

Model Sunat – Ada satu mitos yang mengatakan bahwa bentuk Mr P dapat mempengaruhi kepuasan seksual pada saat melakukan hubungan seks. Tidak heran, ada tren sunat dengan model aneh-aneh, salah satunya model ‘jengger ayam’.

Sunat merupakan proses operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kulup penis. Di Indonesia, sunat biasanya sangat sering dilakukan pada anak berusia 5-12 tahun. Ternyata ada juga yang melakukannya pada saat sudah dewasa.

JUDI SLOT ONLINE TERPERCAYA

Cukup banyak alasan yang sunat di usia dewasa, mulai dari keyakinan hingga sekadar menjaga kebersihan.

Yang menjadi perbincangan, ada yang sunat untuk meningkatkan performa seksual, dengan model yang ‘custom’ alias sesuai dengan yang diinginkan. Macam-macam modelnya, ada yang bentuk jengger ayam, ‘shock breaker’, hingga bentuk bunga.

Pakar seks dr H Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, mengatakan bahwa melakukan hal-hal yang tidak biasa pada area genital justru bisa membahayakan diri sendiri. Yang paling utama pada saat berhubungan seksual. Salah satunya dapat menimbulkan infeksi yang bisa menyebabkan keputihan yang belebihan pada wanita.

“Kalau secara seksologi, kita harus tahu, bahwa yang namanya titik peka rangsang pada wanita itu ada di sepertiga bagian atas vagina, termasuk G-spot.

Maka dari itu, penggunaan bahan-bahan tambahan (custom), daging berlebih, itu secara medis justru akan membuat luka pada daerah vagina,” ujar dr Boyke dalam webinar sunat dewasa, Kamis (8/4/2021).

“Jadi, membuat model sunat tidak akan menambah kepuasan seksual. Tetapi justru menimbulkan penyakit. Itu harus diperhatikan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Prof Dr dr Andi Asadul Islam, SpBS(K) menambahkan bahwa model sunat ‘custom’ seperti jengger ayam tersebut juga bisa membahayakan laki-laki dan perempuan saat berhubungan intim. Sehingga ia menghimbau untuk tidak melakukan hal yang tidak dianjurkan oleh dokter.

“Itu kalau diminta yang bersangkutan (custom) sih ya dokternya bisa membuat yang seperti itu. Tapi saya sendiri tidak melakukannya. Terus terang itu berbahaya, untuk laki-lakinya dan perempuannya. Mohon jangan melakukannya, yang biasa-biasa aja,” tambah Prof Andi.

Mungkin Anda juga menyukai