Terapi AntiBodi Menjadi Salah Satu Alternatif Untuk Sembuh Corona

Terapi AntiBodi – Ilmuwan di Amerika Serikat (AS) sudah mulai mengembangkan terapi antibodi sebagai langkah pengobatan pasien terinfeksi virus corona (covid-19). Upaya itu dilakukan terkait pemenuhan kebutuhan pengobatan yang berpeluang besar tersedia tahun ini dibandingkan vaksin yang diprediksi tersedia untuk tahun depan.

Kendati demikian, antibodi yang merupakan salah satu protein yang dibuat tubuh untuk melawan infeksi. Dalam fungsi kerjanya hanya bertahan satu atau dua bulan dan kemudian menghilang. Jauh dari keuntungan vaksin yang bekerja lebih lama.

JUDI SLOT ONLINE TERBAIK

Terapi antibodi juga akan dikhususkan untuk mengobati sementara populasi yang rentan, seperti lansia, pasien dengan komorbid dan tenaga kesehatan yang terpapar.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) Anthony Fauci juga mengatakan terapi ini akan sangat penting bagi tubuh dalam perang melawan covid-19.

“Saat ini, kami memiliki dorongan besar untuk mengembangkan antibodi monoklonal, plasma pemulihan, dan globulin hiperimun. Yang semuanya didasarkan pada prinsip yang sama menggunakan antibodi yang diarahkan terhadap virus. Baik untuk profilaksis atau pengobatan,” kata Fauci, Minggu (28/6).

Melihat pada kondisi pengobatan pandemi flu 1918 silam, dokter membuktikan plasma darah yang dipenuhi antibodi dari pasien yang sembuh dari penyakit dapat melawan flu.

Plasma pemulihan telah digunakan untuk mengobati flu parah, MERS dan SARS dan sekarang beberapa dokter di AS mulai melihat beberapa keberhasilan itu untuk mengobati covid-19.

Akan tetapi, karena ketersediaan plasma pemulihan untuk merawat semua pasien tidak mudah tersedia. Fauci menyebut dunia kedokteran modern dapat mengatasi. Bahkan mungkin memperbaiki prosesnya, dengan cara membuat antibodi monoklonal atau antibodi buatan laboratorium khusus untuk menargetkan infeksi virus corona.

“Kami ingin terapi antibodi tersedia bagi mereka yang berisiko, yakni orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi mendasar. Itu prioritas yang sangat-sangat tinggi,” imbuh Fauci yang juga merupakan anggota gugus tugas percepatan penanganan covid-19 AS.

Sementara itu, Wakil Presiden Riset Industri di BIO David Thomas mengatakan dibanding dengan penyakit lainnya, penelitian dan pengembangan pengobatan covid-19 diakui bergerak paling lamban.

Ia menambahkan saat ini setidaknya ada 102 perawatan antibodi Covid-19 dalam berbagai tahap pengembangan. Thomas mengatakan beberapa terapi dirancang untuk mengobati efek sekunder covid-19, seperti peradangan. Sedang, yang lain sedang dirancang untuk membunuh virus corona itu sendiri.

Mungkin Anda juga menyukai