Penembakan di Wina Merupakan Pendukung Golongan ISIS
Penembakan di Wina – Salah seorang pria bersenjata yang bertanggung jawab karena serangan di Wina, Austria, pada Senin (2/11) malam adalah seorang yang merupakan pendukung dari ISIS. Tercatat ada lima orang yang tewas dalam kejadian ini, termasuk satu tersangka.
Pemerintah Austria menganggap Penembakan di Wina yang bernama Kujtim Fejzulai itu bertentangan dengan sistem deradikalisasi.
JUDI SLOT ONLINE TERBAIK
Pria yang diperkirakan berusia 20 tahun ini ditembak mati polisi. Pada barang bawaan tersangka, polisi menemukan pistol, parang, dan sabuk peledak palsu.
Menurut Pemerintah Austria, Karl Nehammer. Fejzulai memiliki kewarganegaraan ganda Makedonia-Austria dan telah dihukum tahun lalu karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan golongan ISIS.
Setelah hukuman itu, Fejzulai, dijatuhi hukuman 22 bulan penjara, tetapi dibebaskan bersyarat pada Desember 2019 lalu.
“Pelaku berhasil mengelabui program deradikalisasi sistem peradilan, membodohi orang-orang di dalamnya, dan mendapatkan pembebasan lebih awal melalui ini,” kata Nehammer.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Austria, Alma Zadic mengatakan, Fejzulai dibebaskan pada Desember 2019 setelah menjalani dua pertiga dari hukumannya, namun tetap menjalani masa percobaan tiga tahun.
Setelah serangan pada Senin, rumah Fejzulai digerebek dan bukti dukungan pelaku terhadap ISIS menjadi jelas.
Dalam salah satu postingannya di Facebook. Fejzulai berpose dengan pistol dan parang yang digunakan dalam serangan itu bersama dengan teks yang dan pesan dukungan ke ISIS.
Sementara, sebuah pernyataan dari Kemendagri Makedonia mengatakan, Fejzulai lahir di Moedling, sebuah kota di selatan Wina.
Polisi Austria sampai sekarang ini sudah mengamankan setidaknya 14 orang di 18 lokasi terkait penyerangan di dekat tempat ibadah umat Yahudi di Wina tengah ini.