Italia Lewati China Dalam Kasus Kematian Corona

Virus corona di China secara total mencatat sejauh ini kematian mencapai 3.249 atau 156 lebih sedikit dibandingkan Italia. Kematian karena Covid-19 mencapai 3.405 orang,atau bertambah 427 korban jiwa dalam tempo 24 jam Di Italia. Angka kematian di Italia akibat pandemi virus corona lebih besar melampaui China. Berdasarkan data yang dirilis oleh John Hopkins University Dengan begitu, saat ini Italia menjadi negara dengan korban jiwa terbanyak di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memperingatkan dampak virus corona bisa berpotensi semakin parah.

“Jika kita membiarkan virus menyebar, terutama di wilayah paling rentan di dunia maka itu bisa membunuh jutaan jiwa,” kata Guterres seperti mengutip AFP.

Penurunan jumlah korban jiwa di China dipicu laporan nihil infeksi virus corona, terutama di kota pusat penyebarannya di Wuhan. Untuk pertama kalinya, China menyatakan nihil pasien baru Covid-19 sejak mewabah pada akhir Desember 2019.

Minimnya kasus baru di dalam negeri menandakan upaya penanganan pandemi virus corona di China telah menemui titik terang. China di ambang kemenangan melawan virus corona.

Baca Juga : Jokowi Dinilai Kurang Tegas Soal “Work from Home”

Meski demikian, China masih dihantui ancaman penyebaran virus dari luar. Diketahui Kasus yang terinfeksi virus corona di luar China justru semakin bertambah 34 kasus penularan dari luar negeri.

untuk menekan laju penularan virus corona. Anjuran tersebut tidak secara signifikan menurunkan jumlah kasus dan korban jiwa akibat infeksi corona.

Perdana Mentri Italia mengatakan pemerintahannya tengah mempertimbangkan sejumlah langkah untuk mengatasi penyebaran pandemi corona. Salah satunya dengan memperpanjang kebijakan lockdown terhadap aspek bisnis, sekolah, dan aktivitas warga.

Menyoal kebijakan yang mengharuskan warganya berada di dalam rumah, tim medis dari China yang turun tangan membantu Italia mengatakan warga kerap acuh.

‘Pemandangan’ warga yang masih berada di luar ruangan tanpa mengenakan masker dengan mudah ditemukan di jalan-jalan. Lombardy, salah satu area dengan korban corona terbanyak di Italia dianggap tidak memberlakukan kebijakan tersebut dengan ketat.

Ketua Palang Merah China, Sun Shuopeng dalam konferensi media di Milan membandingkan kondisi saat lockdown di Lombardy dan Wuhan.

Aturan lockdown diberlakukan di Wuhan sudah sebulan, kami melihat tren penurunan infeksi corona, ujarnya.

Area dengan penyebaran Covid-19 terbesar berada di Milan, aturan lockdown tidak berlaku secara ketat. Mereka tetap makan malam dan pesta di hotel dan tidak mengenakan masker dan juga kendaraan umum tetap beroperasi dan warga tetap beraktivitas. Kami beritahu semua warga harus ikut serta aktif memerangi Covid-19 dan patuh terhadap aturan, ujarnya menambahkan.

Mungkin Anda juga menyukai