Arkeolog Menemukan Dua Jasad Manusia Terlihat Seperti Sedang Berciuman “Hasanlu Lovers”
Sangatviral.com. Di tengah reruntuhan desa kuno yang terbakar, arkeolog kaget ketika menemukan dua jasad manusia, yang tampak sebagai pasangan yang romantis sampai akhir kematian mereka.
Dua jasad manusia ini terlihat seperti sedang berciuman dan terkenal dengan nama “Hasanlu Lovers”.
JUDI SLOT ONLINE TERPERCAYA
Kerangka pasangan ini pertama kali di temukan oleh tim dari Universitas Pennsylvania dalam penggalian arkeologi di sebuah kota purba di barat laut Iran pada tahun 1970-an.
Dua kerangka ini di temukan kota purba Teppe Hasanlu, yang ada di daerah tersebut 2.800 tahun yang lalu.
Di kutip dari laman All That Interesting, pada Rabu (18/1), jasad ini di temukan di sebuah tempat yang terbuat dari batu-bata dan lumpur, yang di rancang untuk menyimpan gandum. Mereka berpelukan yang tampaknya seperti akan sedang berciuman.
Dari bukti arkeologi, peneliti menemukan kota Teppe Hasanlu hancur sekitar tahun 800 SM karena invasi tentara yang menyerbu kota tersebut dan membakarnya sampai hancur luluh lantak.
Baca juga: Ron Jeremy Mantan Film Bintang Porno Terancam Hukuman 300 Tahun Penjara
Selain Hasanlu Lovers, ratusan jasad manusia lainnya juga di temukan mulai dari pria, wanita, dan juga anak-anak di jalan-jalan kota itu. Orang-orang di kota itu tampaknya di musnahkan oleh para penyerbu di masa lalu.
Hasanlu Lovers tampaknya sedang bersembunyi dari para penyerbu di dalam gudang penyimpanan gandum. Ketika mereka tewas karena sesak napas akibat asap yang api yang membakar seluruh kota tersebut.
Walaupun banyak pihak meyakini bahwa dua orang ini adalah laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin asmara. Para arkeolog mengatakan hubungan dan gender kedua orang itu masih belum jelas buktinya.
Salah satu jasad, yang terbaring telentang di pastikan seorang pria muda yang berusia antara 18-22 tahun. Ini di tentukan dari bentuk panggul dan struktur juga giginya. Jenis kelamin jasad lainnya yang terlihat sedang menyentuh pasangannya itu masih terus di pertanyakan.
Peneliti dengan sangat mudah bisa mengidentifikasi umurnya yaitu sekitar 30-35 tahun. Sedangkan gender atau jenis kelaminannya masih menjadi misteri karena kerangka itu tidak memiliki ciri-ciri laki-laki dan perempuan.